Kamis, 13 Desember 2012

The First and Not The Last


Kapan ke semeru lagi??
Ini adalah rencana judul blog yg akan ane post di blog. Ini berefek ketika melihat film “5 CM” yang gue tonton bersama teman2 gue. Film ini mengingatkan ane kepada pengalaman naik semeru dulu. Kenangan itu masih jelas terngiang dipikiranku. Ketika gagal mencapai puncak para dewa, yaitu puncak MAHAMERU.
Semeru adalah gunung tertinggi di tanah jawa. Dengan ketinggian 3676 mdpl. Saat itu kami ber 28 brangkat dari Surabaya menuju ranu pane. Ranu pane adalah gerbang menuju kenikmatan tiada batas. Gerbang menuju kenangan yg takkan terlupakan. Gerbang yang akan membawa kita menuju tempat yg paling indah di tanah Jawa. Tujuan kami saat itu memang untuk mencapai puncak mahameru,tpi tujuan terpenting aalah kita bias pulang dengan tetap ber28 orang dalam kondisi selamat sampai rumah.

Dalam film 5 CM tersebut. Suasana perjalanan dari Ranu Pane ke surganya gunung Semeru danau Ranu Kumbolo masih teringat dipikiranku. Saat lelahnya perjalanan dari ranu pane ke pos1,trus dilanjutkan ke pos 2,kemudian di pos 3,dan sampai di pos terakhir pos4. Di pos 4 rasa lelah kita terbayar dengan mlihat awan yang membelah dirinya dengan menampakan indahnya Ranu kumbolo. Di ranu kumbolo-lah rasa lelah perjalanan jauh ini terbayar tuntas. Setelah melihat adegan di ranu kombolo rasa kangenku terhadap ranu kumbolo kembali lagi merangsang batinku untuk segera kembali kesana.

Lalu suasana perjalanan dari tanjakan cinta dengan mitosnya menuju arcopodo masih teringat jelas. Suasana bunga lavender di oro-oro ombo yg sangat cantik. Kemudian di tambah susahnya nyari air di daerah kalimati. Itu yg bisa menjadi cerita sampai saat ini tentang perjalanan ke puncak Mahameru.

Perjalanan yang paling menegangkan dan paling dirasa benar-benar rasanya mendaki gunung ialah ketika sudah melewati daerah cemoro tunggal. Disitu adalah akhir dari populasi pohon cemara dan juga trek selanjutnya menuju puncak Mahameru.

Trek pasir dan berdebu itu adalah jalan sesungguhnya untuk mencapai puncak para dewa. Hanya ada batu kerikil dan pasir yang ada di setiap perjalanan menuju ke puncak Mahameru. Dalam film 5 CM itu menjelaskan bahwa benar-benar susah jalur yang harus dilewati untuk sampai Mahameru. Hanya dengan cara merangkak perlahan-lahan dan penuh kesabaran untuk bias mencapai Mahameru. Ini adalah medan yang paling berat dalam perjalanan di gunung semeru. Seleksi alam akan terjadi di jalur ini. Hanya orang-orang yang bersemangat tiinggi dan punya kesabaran lebih yang bias mencapai puncak para dewa tersebeut.
Dan pengalaman ane ketika muncak ke mahameru. Ane kena seleksi alam sob. Rancana ane kan “ The First and The least”, tapi sob rencana itu gagal. Dan setelah melihat film 5 CM jadi termotifasi untuk mandaki menuju puncak para dewa untuk yang terakhir kalinya.

Gunung semeru adalah gunung yang paling indah dan bisa membawa kenangan ini seumur hidup. Gunung yang paling indah diantara gunung-gunung di pulanu Jawa. Takkan bias kulupakan kenangan-kenangan indah jejak kakiku disana. Aku akan meninggalkan jejajkku diatas puncak para dewa dan aku akan membuktikan bahwa aku bisa menaklukkan Mahameru.  

Ini adalah kalimat-kalimat terbaik yang bisa menjadikan motifasi untuk mendaki ke Mahameru. Dan yang terpenting Mahameru adalah kenangan yang paling indah.

“yang kita perlu sebenarnya cuma kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya
lehernya akan sering melihat keatas
ratusan tekad yg lebih keras seribu kali dari baja
hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya
serta mulut yang akan selalu berdo'a -- 5 CM”

ini adalah foto ketika di Ranu Kumbolo

ini adalah foto ketika di cemoro sewu


Pages